Perhitungan Karbon
Pengukuran
jumlah C tersimpan di tingkat global ataupun kawasan dibutuhkan beberapa
informasi C tersimpan di tingkat lahan (plot), yaitu:
1.
Banyaknya C yang tersimpan (kuantitatif)
yang ada saat ini, baik di atas maupun di dalam tanah, yang dapat mewakili
salah satu sistem penutupan lahan sebagai bagian dari suatu sistem penggunaan
lahan.
2.
Banyaknya C yang tersimpan rata-rata per
siklus tanam (time-average C stock)
dari setiap sistem penggunaan lahan. Dari kedua macam data pengukuran tersebut,
maka dapat dilakukan eksploitasi besarnya C tersimpan di tingkat kawasan
ataupun global.
Pada ekosistem daratan, C tersimpan dalam 3 komponen
pokok, yaitu :
-
Biomassa adalah massa dari bagian vegetasi
yang masih hidup yaitu tajuk pohon, tumbuhan bawah atau gulma dan tanaman
semusim.
-
Nekromassa adalah masa dari bagian pohon
yang telah mati baik yang masih tegak di lahan (batang atau tunggul pohon)
maupun telah tumbang atau tergeletak di permukaan tanah, tonggak atau ranting
dan daun gugur (seresah) yang belum terlapuk.
-
Bahan organic tanah adalah sisa makhluk
hidup (tanaman, hewan dan manusia) yang telah mengalami pelapukan baik sebagian
maupu seluruhnya dan telah menjjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya
kurang dari 2 mm.
Komponen C dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok berdasarkan keberadaannya di alam, yaitu :
-
Karbon di atas pemukaan tanah, meliputi :
1.
Biomassa pohon. Proporsi terbesar
penyimpanan C di daratan umumnya terdapat pada komponen pepohonan. Untuk
mengurangi tindakan perusakan selama pengukuran, biomassa pohon dapat
diestimasi dengan menggunakan persamaan alometrik yang didasarkan pada
prngukuran diameter batang.
2.
Biomassa tumbuhan bawah. Tumbuhan bawah
meliputi semak belukar yang berdiameter kurang dari 5 cm, tumbuhan menjalar,
gulma atau rumput-rumputan. Estimasi biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan
mengambil bagian tanaman ( melibatkan perusakan) ekromassa. Batang pohon mati
baik masih tegak maupun yang telah tumbang dan tergelatk di permukaan tanag,
yang merupakan komponen penting dari C juga harus diukur untuk memperoleh
estimasi penyimpanan C yang akurat.
3.
Seresah. Serasah meliputi bagian tanaman
yang telah gugur berupa daun dan ranting-ranting yang terletak di permukaan
tanah.
-
Karbon di dalam tanah, meliputi :
1.
Biomassa akar. Akar mentransfer C dalam
jumlah besar langsung ke dalam tanah, dan keberdaannya oleh akar-akar besar
(diameter >2 mm), sedangkan pada tanah pertanian lebih didominasi oleh
akar-akar halus yang lebih pendek daur hidupnya. Biomassa akar dapat pula
diestimasi berdasarkan diameter akar proksimal, sama dengan cara untuk
mengestimasi biomassa pohon yang didasarkan pada diameter batang.
2.
Bahan organik tanah yaitu sisa tanaman,
hewan dan manusia yang ada di permukaan dan di dalam tanah, sebagian atau
seluruhnya dirombak oleh organisme tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan
tanah.
TAHAP-TAHAP PENGUKURAN KARBON TERSIMPAN
1.
Mengukur biomassa semua tanaman dan
nekromassa yang ada pada suatu lahan.
2.
Mengukur konsentrasi C tanaman di
laboratorium.
3.
Menghitung kandungan C yang tersimpan pada
suatu lahan.
Lahan ditentukan terlebih dahulu jenis
penggunaan lahan yang akan diukur, mulai dari yang tertutup rapat (hutan
alami), sedang (kebun campuran atau agroforestry) dan terbuka (lahan pertanian
semusim). Pengukuran biomassa tanaman pada setiap lahan melibatkan 3 tahap
pengukuran kegiatan, yaitu:
1.
Membuat plot contoh pengukuran (transek
pengukuran)
2.
Mengukur biomassa pohon
3.
Mengukur biomassa tumbuhan bawah
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MNEGUKUR
BIOMASSA
ü Pita
ukur (meteran) berukuran Panjang 50 m
ü Tali
raffia dengan Panjang 100 m dan 20 m atau 20 m dan 5 m (tergantung ukuran plot
yang dibuat)
ü Tongkat
kayu atau bambu sepanjang 2,5 m untuk mengukur lebar SUB PLOT ke sebelah kiri
dan kanan dari baris tengah, atau 10 m untuk PLOT BESAR
ü Tongkat
kayu atau bambu sepanjang 1,3 m untuk memberi tanda pada pohon yang akan diukur
diameternya
ü Tongkat
kayu sepanjang 1 m untuk tanda apabila plot tersebut akan dijadikan plot
permanen
ü Meteran
berukuran minimal 5 m untuk mengukur lilit batang atau jangka sorong untuk mengukur
diameter pohon ukuran kecil
ü Parang
atau gunting tanaman
ü Spidol
biru atau hitam
ü Alat
pengukur tinggi pohon (hagameter, clinometer, atau lainnya)
ü Blangko
pengamatan
TAHAPAN PENGUKURAN KARBON
1. Membuat
plot contoh pengukuran
a.
Plot contoh pengukuran dibuat pada setiap
hekstar sistem penggunaan lahan yang dipilih dengan langkah sebagai berikut :
Ø Untuk
lahan buatan : plot dibuat dengan ukuran 5 m x 40 m = 200 m2
(disebut SUB PLOT). SUB PLOT dipilih pada lokasi yang kodisi vegetasinya
seragam. Hindari tempat-tempat yang terlalu rapat atau terlalu jarang
vegetasinya.
b.
SUB PLOT dibuat lebih dari satu bila
kondisi lahan tidak seragam (misalnya kondisi vegetasi dan tanahnya seragam),
satu SUB PLOT mewakili satu lahan.
c.
SUB PLOT dibuat lebih dari satu bila
tanahnya berlereng. Satu SUB PLOT dibuat disetiap bagian lereng (atas, tengah,
dan lereng bawah)
Ø Beri
tanda dengan talu pada keempat sudut SUB PLOT
Ø Perbesar
ukuran SUB PLOT bila dalam lahan yang diamati terdapat pohon besar (diameter
batang >30 cm) menjadi 20 m x 100 m = 2000 m2 (disebut PLOT
BESAR)
Ø Untuk
sistem agroforestri atau perkebunan yang memiliki jarak tanam antar pohon cukup
lebar, buatlah SUB PLOT BESAR (ukuran 20 m x 100 m = 2000 m2)
Ø Untuk
sistem agroforestri atau perkebunan yang memiliki jarak tanam antar pohon cukup
lebar, buatlah SUB PLOT BESAR ukuran (ukuran 20 m x 100 m = 2000 m2)
Ø Tentukan
minimal 6 titik contoh pada setiap SUB PLOT untuk pengambilan contoh tumbuhan
bawah, seresah dan tanah. Setiap titik berukuran 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m2
2. Mengukur
biomassa pohon
Pengukuran
biomassa pohon dilakukan dengan cara non-destructive
(tidak merusak bagian tanaman). Diperlukan 2 orang untuk pengukuran. Cara
pengukurannya sebagai berikut :
a.
Bagilah SUB PLOT menjadi 2 bagian, dengan
memasang tali di bagian tengah sehingga ada SUB-SUB PLOT, masing-masing
berukuran 2,5 m x 40 m.
b.
Catat nama setiap pohon, dan ukurlah diameter
pohon setinggi dada (dbh = diameter at
breast height = 1,3 m dari permukaan tanah) semua pohon termasuk dalam
SUB-SUB PLOTsebelah kiri dan kanan. Lakukan pengukuran dbh hanya pada pohon
berdiameter 5 cm hingga 30 cm. pohon dengan dbh < 5 cm diklasifikasikan
sebagai tumbuhan bawah. Bawalah tongkat kayu ukuran Panjang 1,3 m. Letakkan
tegak lurus permukaan tanah di dekat pohon yang diukur, berilah tanda goresan
pada batang pohon.
c.
Lilitkan pita pengukur pada batang pohon,
dengan posisi pita harus sejajar untuk semua arah, sehingga data yang diperoleh
adalah lingkar atau lilit batang (keliling batang = 2pr)
(lingkar batang tidak sama dengan diameter batang). Bila diameter pohon
berukuran antara 5-20 cm, gunakan jangka sorong (caliper) untuk mengukur dbh. Data yang diperoleh adalah diameter
pohon.
d.
Catatlah lilit batang atau diameter batang
dari setiap pohon yang diamati pada blanko pengamatan yang telah disiapkan.
e.
Khusus untuk pohon-pohon yang batannya
rendah dan bercabang banyak, misalnya pohon kopi yang dipangkas secara regular,
maka ukurlah semua diameter semua cabang. Bila pada SUB PLOT terdapat tanaman
tidak berkeping dua (dikotil) seperti bambu dan pisang, maka ukurlah diameter
dan tinggi masing-masing individu dalam setiap rumpun tanaman. Demikian pula
bila terdapat pohon tidak bercabang seperti kelapa atau tanaman jenis palem
lainnya.
f.
Di lapangan terkadang dijumpai beberapa
penyimpangan kondisi percabangan pohon atau permukaan batang pohon yang
bergelombang atau adanya banir pohon, maka cara penentuan dbh dapat dilakukan
seperti box 2 dan box 3
g.
Bila terdapat tunggul bekas tebangan yang
masih hidup dengan ketinggian > 50 cm dan diameter > 5 cm, maka ukurlah
diameter batang dan tingginya.
h.
Teteapkan berat jenis (BJ) kayu dari
masing-masing jenis pohon dengan jalan memotong kayu dari salah satu cabang,
lalu ukur Panjang, diameter dan timbang berat basahnya. Masukkan dalam oven,
pada suhu 100
selama 48 jam dan timbang berat keringnya.
Hitung volume dan BJ kayu dengan rumus sebagai berikut:
R
(cm) = ½ diameter
Volume
(cm3) = pR2T
Dimana
R = jari jari potongan kayu, T = Panjang kayu, berat kering (g), BJ (g cm-3)
3. Mengukur
biomassa tumbuhan bawah (understorey)
Pengambilan
contoh biomassa tumbuhan bawah harus dilakukan dengan metode destructive (merusak bagian tanaman). Tumbuhan
bawah yang diambil sebagai contoh adalah semu tumbuhan hidup berupa pohon
berdiameter <5cm, herba dan rumput-rumputan.
Peralatan yang dibutuhkan untuk
mengambil contoh tumbuhan bawah, serasah dan tanah :
a.
Kuadran terbuat dari bambu, kayu atau
aluminium, berukuran 0,5 m x 0,5 m
b.
Pisau atau gunting rumput
c.
Timbangan berkapasitas 10 kg dengan
ketepatan 10 g untuk menimbang berat basah contoh dan timbangan berkapasitas 1
kg dengan ketepatan 0,1 g untuk menimbang sub-contoh
d.
Spidol permanen
e.
Kantong plastic
f.
Kantong kertas semen
g.
Ayakan dengan ukuran lubang 2 mm
h.
Nampan
i.
Ember
j.
Kuadran baja
k.
Palu besar
Cara pengambilan contoh
tumbuhan bawah (understorey):
1.
Tempatkan kusdran bamboo, kayu atau
aluminium di dalam SUB PLOT (5 m x 40 m secara acak)
2.
Potong semua tumbuhan bawah (pohon
berdiameter <5 cm, herba dan tumput-rumputan yang terdapat di dalam kuadran,
pisahkan antara daun dan batang.
3.
Masukkan ke dalam kantong kertas, beri
label sesuai dengan kode TITIK CONTOHnya.
4.
Untuk memudahkan penanganan, ikat semua
kantong kertas berisi tumbuhan bawah yang diambil dari satu plot. Masukkan
dalam karung besar untuk mempermudah pengankutan ke laboratorium
5.
Timbang berat basah atau batang, catat
beratnya dalam blangko.
6.
Ambil sub-contoh tanaman dari
masing-masing biomassa daun dan batang sekitar 100-300 g. bila biomassa contoh
yang didapatkan hanya sedikit (<100g), maka timbang semuanya dan jadikan
sebagai sub-contoh.
7.
Keringkan sub-contoh biomassa tanaman yang
telah diambil dalam oven pada suhu 80
selama 2 x 24 jam.
8.
Timbang berat keringnya dan catat dalam
blangko.
PENGOLAHAN DATA
Hitung total berat kering tumbuhan bawah
per kuadran dengan rumus sebagai berikut:
Total BK (g) =
Dimana BK = berat kering dan BB = berat
basah
Sumber : MBSC XIX (Meru Betiri Service Camp)
0 Response to "Perhitungan Karbon"
Posting Komentar