Sosiologi Pedesaan
Menurut
Smith dan Zoft (1970) "Sodiologi Pedesaan" (sosped) merupakan suatu
ilmu pengetahuian sistematik sebagai hasil penerapan metode ilmiah di
dalam mempelajari masyarakat pedesaan, struktur dan organisasi sosialnya yang
ada, sistem dasar masyarakat serta proses perubahan sosial yang terjadi.
Menurut Wiratmaja (1980) sosped adalah ilmu yang mencoba mengkaji hubungan
anggota masyarakat di dalam dan antara kelompok di lingkungan pedesaan.
Sosiologi
pedesaan lebih sering dipakai dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
pedesaan. Ilmu ini lebih berorientasi pada proses dan perubahan sosial dan
pemecahan masalah serta penggunaan aspek yang bermanfaat dari ilmu lain seperti
ilmu ekonomi, psikologi sosial, politik, dan antropologi. Sosped cenderung
deskriptif terutama bahwa pedesaan merupakan daerah pertanian, tentang
pola-pola pertanian dan bertani, kehidupan keluarga di desa, tingkat kehidupan
dan perkembangan penduduknya, struktur sosial yang berkaitan dengan pekerjaan,
lembaga-lembaga pedesaan, adat dan kebiasaaan penduduk.
Pemahaman
tentang konsep desa dan pedesaan berbeda dari suatu kawasan ke kawasa lainnya,
dengan demikian konsep sosped itu berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Oleh karena itu, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep atau penerima
desa. Desa dapa dilihat sebagai tipe atau bentuk masyarakat dalam arti
komunitas kecil yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan penduduk kota.
Penduduk desa misalnya, hidup dari berburu, meramu (mengambil, memungut) hasil
hutan, mencari ikan, dan bercocok tanam. Umumnya mereka tinggal menetap dan mempunyai
sistem masyarakat, adat istiadat, orientasi nilai budaya, dan mempunyai
karakteristik mentalitas yang khas pedesaan.
Dari berbagai pengamatan dan studi,
terlihat bahwa bentuk desa (pola pengaturan atau organisasi dan tata letak
bangunna pemukiman) berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya. Kondisi lingkungan
sekitar (geografis), sering mempengaruhi atau menentukan bentuk (tata letak)
desa.
TIPE-TIPE DESA MENURUT TATA LETAKNYA :
1.
Desa dekat perairan
a. Desa pertambangan
adalah desa yan letaknya disepanjang sungai besar dengan kegiatan utamanya
sebagai penyebrangan orang atau barang.
b. Desa nelayan dimana
mata pencaharian warganya dengan usaha perikanan laut
c. Desa pelabuhan
merupakan desa yang letaknya mendukung perhubungan dengan mancanegara, antar
pulau dan pertahanan atau strategi perang.
2.
Desa Pedikan
Yaitu desa yang dibebaskan dari pungutan pajak, karena desa
tersebut diwajibkan untuk memelihara sebuah makam raja atau karena jasa-jasanya
terhadap raja.
3.
Desa penghasil usaha
pertanian, kegiatan perdagangan, industri atau kerajinan, dan pertambangan
4.
Desa Perintis
Merupakan desa yang terbentuk karena kegiatan transmigrasi
5.
Desa Pariwisata
Desa yang terdapat objek wisata berupa peninggalan sejarah,
keistimewaan kebudayaan rakyat, keindahan alam, dan sebagainya.
METODE SOSPED
Sosiologi pedesaan dapat dilakukan
dengan pencairan data primer maupun sekunder. Masing-masing dapat dilakukan secara
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif pada masyarakat dalam
suatu kegiatan, maka diperlukan sampel yang cukup mewakili jumlah responden
umumnya mencapai 20% dari jumlah populasi penduduk. Metode ini merupakan metode
konvensional karena adanya kecenderungan yang bersifat “Top Down” yang artinya mengutamakan keinginan “atasan” yang diwakili
oleh peneliti dibandingkan “bawahan” yang diwakili oleh objek atau responden.
Penelitian konvensional secara umum
dilakukan dengan du acara, yaitu wawancara dan kuisioner. Kelemahan metode ini yaitu
munculnya kesenjangan antara peneliti dan pelaksana program. Peneliti terlalu
akademis sering diwarnai dengan presepsi penelitiannya, sehingga hasilya kaku
dan bahkan tidak relevan dengan keberadaan masyarakat. Akhirnya program yang disusun
tidak menyentuh kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya.
Cara kuantitatif merupakan metode
penelitian yang lebih menekankan keterlibatan masyarakat dalam proses
penelitian itu sendiri serta nilai terapan hasilnya, dibandingkan validitas
ilmiah. Metode ini dapat menjawab kebutuhan terhadap pendekatan yang praktis
dan operasional.
TEKNIK-TEKNIK DALAM SOSPED
Untuk menghimpun suatu informasi
atau mendapatkan data yang kita butuhkan, diperlukan beberapa teknik, yaitu:
1.
Pemetaan
2.
Pemodelan
3.
Transek
4.
Sketsa kebun dan rumah
5.
Alur sejarah
6.
Bagan kecenderungan
dan perubahan
7.
Wawancara keluarga
8.
Kajian kelembagaan
desa
9.
Aktivitas keluar masuk
10. Kajian mata pencaharian
11. Penyusunan pengetahuan tradisonal
0 Response to "Sosiologi Pedesaan"
Posting Komentar