The Belay
Tahun 1953 Stars & Stripes nyaris menjadi
bendera pertama yang berkibar di puncak K2, puncak tertinggi kedua dan tersulit
di dunia yang sampai saat itu belum terjamah siapa pun. Namun upaya itu
berakhir di kamp tertinggi, ketika Art Gilkey terserang pembekuan darah, dan
upaya penyelamatan yang luar biasa tanpa pamrih dimulai.
Tim ekspedisi Amerika yang terdiri dari Robert
Bates, George Bell, Robert Craig, Art Gilkey, Charles Houston, Dee Molenaar,
Pete Schoening, Tony Streather tiba di base camp tanggal 20 Juni. Hingga 1
Agustus mereka berhasil mendirikan delapan camp di Abruzzi Spur, dengan camp
tertinggi berada di punggungan, sekitar 800 meter di bawah puncak. Tanggal 2
Agustus, seluruh anggota tim telah berada di camp tertinggi bersiap untuk
melakukan summit push. Tapi hantaman badai membuat para pendaki terjebak di
tenda-tenda mereka selama lima malam. Cuaca membaik pada 7 Agustus, namun
musibah terjadi, Gilkey ambruk di luar tendanya. Pemimpin ekspedisi Charles
Houston yang juga seorang dokter mendiagnosa Gilkey terserang pembekuan darah -
pada ketinggian ekstrim ini pembekuan darah praktis identik dengan vonis mati.
Yang lebih parah lagi badai kembali menghantam mereka.
Pada tanggal 10 Agustus, dalam kondisi semua
orang semakin memburuk, mereka memutuskan untuk turun. Meskipun harapan hidup
Gilkey sangat tipis tetapi mereka tidak meninggalkannya. Sebaliknya, dalam
cuaca badai yang masih mengamuk itu mereka meletakkan Gilkey dalam kantong
tidur, membungkusnya dengan sisa-sisa tenda robek, dan mulai menurunkannya
dengan tali. Sore itu, Schoening berada di atas lereng curam, kapak esnya
ditancapkan di balik batu besar. Tali ditambatkan ke tubuh Gilkey melewati batu
dan kapak dan di sekitar pinggang dan pinggul Schoening, sebuah metode yang
jarang digunakan yang dikenal dengan istilah "hip ax belay".
Tali Schoening menahan Gilkey dan lima rekan
pendaki lain di bawahnya. Saat itu Craig, tanpa terhubung tali, tengah
mendirikan camp sementara. Tiba-tiba Schoening melihat Bell kehilangan pijakannya.
Beberapa detik kemudian, Bell tergelincir dan talinya melilit Molenaar,
menghentakkan dan merenggutnya. "Yang saya ingat saya meluncur deras menuruni
lereng." katanya. "Saya pikir saya akan mati dalam beberapa
detik."
Tapi Schoening berhasil menahan laju luncurnya.
Talinya menegang dan membentang setipis pinsil menghentikan laju luncur ke enam
pendaki di bawahnya. Sebagian menderita sayatan atau memar, dan setidaknya dua
diantaranya menderita retak tulang rusuk. Tapi mereka selamat. Peristiwa tersebut sangat
terkenal dalam sejarah pendakian dan prestasi gemilang Schoening ini diabadikan
dengan nama "The Belay".
Mereka menambatkan tubuh Gilkey di salju dalam
kantong tidurnya, lalu membangun kamp darurat, dan kembali untuk menjemput
Gilkey. Saat kembali mereka menghadapi kenyataan bahwa tubuh Gilkey telah
lenyap. Tampaknya longsoran salju telah menyapu bersih lereng curam yang
telanjang itu. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat itu adalah tindakan
pengorbanan Gilkey yang dengan sengaja melepaskan dirinya dari tali yang
menahan tubuhnya untuk menyelamatkan teman-teman satu timnya. Jasadnya ditemukan 40 tahun
kemudian (1993), 4 mil dari tempat kejadian.
Para survivor yang tersisa menderita kelelahan
yang luar biasa. Houston mengalami cedera kepala, sementara beberapa lainnya
terserang frostbite. Dibutuhkan lima hari hingga mereka mencapai base camp. Ekspedisi ini banyak menuai
pujian untuk keberanian yang ditunjukkan oleh para pendakinya dalam usaha
mereka untuk menyelamatkan Gilkey, dan untuk semangat tim serta ikatan
persahabatannya yang kuat. "Kami
memasuki gunung itu sebagai orang-orang asing, tapi kami meninggalkannya
sebagai saudara," kata Houston. Kisah
pendakian klasik ini dibukukan dengan judul "K2: The Savage Mountain"
K2 atau Chogori, gunung tertinggi kedua di dunia
(8611 m) yang terletak di kawasan Karakoram Range - Pakistan dan kerap dijuluki
"The Savage Mountain (Gunung yang buas)" karena tingkat kesulitannya
yang ekstrim melebihi Everest, baru berhasil ditaklukkan 1 tahun kemudian, pada
tanggal 31 Juli 1954, oleh tim pendaki asal Italia.
ÖZILER
(https://www.facebook.com/groups/selterpetualang/permalink/566979846701877/)
0 Response to "The Belay"
Posting Komentar